Powered By Blogger

Selasa, 22 September 2009

kecelakaan mudik bukan bagian dari tradisi kan?

Beberapa hari ini berita mengenai mudik banyak menghiasi media massa. Salah satu berita yang sering menghiasi tema mudik adalah berita kecelakaan. Sudah biasa? Memang ini bukan hal baru tapi bukan berarti kecelakaan jadi bagian dari tradisi lebaran kan?

Bicara soal lebaran tak lepas dari bicara tentang mudik. Tradisi lebaran yang satu ini memang ngga pernah luntur. Berkumpul bersama keluarga dan bermaaf-maafan merupakan momen tak ternilai. Apalagi apabila kita merantau jauh dari sanak saudara, momen mudik pun terasa lebih spesial. Mendekati lebaran sarana transportasi penuh baik darat, laut, dan udara (itupun sudah ada penambahan tempat namun tetap saja habis terjual).
Suasana mudik memang jauh lebih terasa di transportasi darat. Sebab selain terlihat dari sesaknya jalan juga terlihat beberapa perbedaan seperti bertambahnya pos polisi, kemudian meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, dan banyak produk yang membuat pos-pos mudik untuk beristirahat melepas penat. Ada yang ngasi servis motor gratis terus makanan minuman (produk) gratis sampai pemijatan gratis.. pokoknya serba gratis-tis-tis.. sambil promosi (jelas lah hehe)
Ngga cuma itu, kecelakaan transportasi darat juga sering terjadi dan sering diberitain. Hampir semua jenis transportasi darat seperti motor, mobil, bis, dan truk sering jadi langganan. Sangat disayangkan apabila momen indah justru berubah jadi sedih karena kehilangan…
Pernah menjadi saksi mata atas kecelakaan mudik di Boyolali, jadi alasan ‘yo’ untuk sekedar mengingatkan. Kecelakaan bis dan motor yang menewaskan ibu dan anak itu masih ‘yo’ ingat sampai sekarang. Pengguna sepeda motornya adalah keluarga yang terdiri atas suami istri dan anaknya. Mereka salah satu dari sekian banyak pemudik bersepeda motor yang turut beristirahat di sebuah SPBU (kebetulan ‘yo’ lagi disitu waktu magang di TATV hehe). Namun akibat terburu-buru ingin segera bertemu keluarga, sang bapak yang keliatan masih ngantuk itu memutuskan melanjutkan perjalanan. Saat menyeberang dari SPBU akibat kurang hati-hati, tanpa disadari ada bus di belakang dengan kecepatan tinggi. Kecelakaan tak terelakan.. tragis motor keluarga itu berada dibawah bus. Sang istri tewas seketika karena tepat berada dibawah ban bus (kayanya ga perlu dijelasin detail yak, kondisinya cukup saya aja deh yang liat). Suami dan anak dibawa ke rumah sakit terdekat, sayang nyawa si anak ga bisa diselamatin lagi. Satu hal yang ‘yo’ ingat, si suami dalam keadaan terluka dan setengah sadar terus mengigau nama istri dan anaknya… miris rasanya. Momen lebaran tentu terasa pahit… bahkan mungkin menimbulkan trauma…bagi bapak itu.
Karena itulah bagi teman-teman yang mudik dengan kendaraan harus lebih waspada , para supir dan pemilik transportasi umum harus saling mengingatkan untuk hati-hati. Semoga tips berikut bermanfaat :
1. Kondisi kendaraan harus diperhatikan
2. Khusus supir/pengendara jangan memaksakan kondisi kalau ngantuk ya istirahat.. manfaatin pos mudik produk yang banyak menawarkan fasilitas gratis hehehe
3. Khusus penumpang mobil pribadi.. sebisa mungkin jangan dibiarin supirnya sendirian. Paling ngga ada yang nemenin ngobrol ato ngasi permen ato muterin musik.. bisa juga jadi navigatornya jadi supir lebih santai dan hati-hati.. perjalanan mudik jadi ngga terasa tau-tau nyampe..
(berlaku untuk arus balik jg ni..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar